Berbagi Gunungan untuk Pedagang Jadi Khas Sedekah Bumi di Desa Wedusan Pati

 
Kirab budaya pada acara sedekah bumi di Desa Wedusan (sekitarpantura.com)
Bulan Apit pada kalender Jawa, merupakan salah satu bulan yang dijadikan agenda pelaksanaan sedekah bumi, khususnya bagi masyarakat di bagian pesisir utara pantura. Di antaranya, Demak, Kudus, Pati, Rembang, Jepara, Grobogan dan Blora.


Tradisi sedekah bumi bagi masyarakat jawa, sudah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang. Tujuannya, tak lain adalah ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, atas rezeki yang berlimpah, khususnya hasil bumi.

Untuk mengaplikasikan ungkapan rasa syukur tersebut, masing-masing desa memiliki cara tersendiri. Yang sama adalah, ungkapan syukur yang dipanjatkan melalui doa oleh segenap warga di setiap desa yang melaksanakan sedekah bumi.

Perbedaan cara, tak lain adalah sebuah bentuk kearifan lokal yang berada di setiap desa, dan hal itu sudah dilakukan sejak dulu kala. Seperti halnya, membawa makanan ke sebuah tempat tertentu dan kemudian didoakan dan dimakan bersama-sama. Ada juga tradisi berebut gunungan, yang isinya makanan ataupun hasil bumi.

Kali sekitarpantura.com mengulas secara singkat sebuah tradisi yang tetap dilaksanakan pada acara sedekah bumi di Desa Wedusan, Kecamatan Dukuhseti, Pati.

Desa yang berada di ujung utara Pati ini, melaksanakan sedekah bumi pada setiap hari Minggu Kliwon, bulan Apit pada kalender Jawa. Pada acara ini, ada sesuatu yang tidak pernah dilupakan oleh warga Desa Wedusan, yakni pembagian gunungan untuk pedagang.

Awalnya, gunungan yang isinya berupa makanan dan hasil bumi ini di arak ketika kirab budaya. Usai diarak, gunungan tersebut kemudian di kumpulkan di balai desa untuk didoakan dan setelah itu, makanan yang terdapat di gunungan dibagikan kepada pedagang yang berjualan di kawasan balai desa.

Biasanya, pedagang yang berjualan ketika ada moment sedekah bumi di Desa Wedusan jumlahnya sangat banyak dan sebagian besar berasal dari luar desa.  Banyaknya, pedagang tersebut karena pedagang percaya selama ini, antusias masyarakat untuk menyaksikan acara sedekah bumi juga banyak dan tingkat konsumtifnya cukup tinggi ketika ada acara seperti itu.

“Pembagian berkat atau makanan yang berada di dalam besek (kotak) kepada pedagang, tak lain adalah sebagai bentuk sedekah dari masyarakat Wedusan. Dengan hal seperti ini, diharapkan masyarakat diberikan kemudahan rezeki dan semakin sejahtera serta hasil bumi juga semakin melimpah,” ujar Muhlisin, salah satu anggota BPD Wedusan.

Dalam hal ini, pedagang juga meyakini, bahwa makanan yang didapatkan tersebut juga membawa berkah, sehingga jualannya laris manis. “Saya setiap ada sedekah bumi di sini terus berjualan, dan Alhamdulillah dagangannya saya laris,” ujar Sukini, salah satu penjual Bakso.

Baca Juga : Tradisi Mandi Dawet

Intip Juga Video : Tongtek Ibu-Ibu dari Desa Wedusan


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berbagi Gunungan untuk Pedagang Jadi Khas Sedekah Bumi di Desa Wedusan Pati"

Post a Comment