Guru Besar Undip Bicara Tentang Media dan Kebudayaan di Universitas Muria Kudus

SEKITARPANTURA.COM,KUDUS - Guru besar pada Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Dr Agus Maladi Irianto menuturkan media sastra saat ini tidak hanya menggunakan media kertas seperti dalam penulisan novel, cerpen, dan puisi.

“Pernahkah Anda berpikir bahwa graffiti-graffiti di kamar mandi seperti tulisan ‘cinta ditotak, kau kujambak’. Itu adalah media dalam menulis puisi. Selain itu, penulisan kata-kata di bak truk seperti ‘tidak pulang rindu pulang padu, pulang malu tak pulang rindu’. Itu bisa disebut puisi  dengan media kreasi bukan kertas,” kata Agus, akhir pekan lalu.

Agus menyampaikan hal itu pada perkualiahan umum dengan Tema “Media dan Kebudayaan” yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK).

(Mahasiswa mengikuti kuliah umum/Istimewa)


Sebelum kuliah umum juga ada pembacaan puisi berjudul, ‘Sajak Pertemuan Mahasiswa’ karya WS Rendra yang dibacakan oleh Mahasiswa PBSI yang diwakili oleh Ahmad Khoirun Niam berduet dengan Syifa Fauzia Saputri. Acara yang dimoderatori oleh Drs. Kanzunnudin tersebut berjalan dengan lancar dan menarik.

Media, baik itu media cetak, televisi, bahkan media sosial, memiliki peranan (kontribusi) yang sangat besar dalam pengkajian kebudayaan dan pembentukan pengetahuan. Media dapat bermanfaat dan memberikan keuntungan banyak jika seseorang pintar dan bijak menggunakannya.


”Kebudayaan bukan sesuatu benda atau keadaan yang ‘given’ dan abadi. Kebudayaan akan selalu berkembang dan berubah terus menerus. Media memiliki kontribusi terhadap pengkajian kebudayaan, terutama berkaitan dengan pembentukan pengetahuan,” ujarnya.

Mila Rosya, Bagian Prodi PBSI mengatakan tujuan dari kuliah umum ini adalah memberikan wawasan keilmuan kepada mahasiswa berkaitan dengan perkembangan media dan kaitannya dengan eksistensi karya sastra, dan perkembangan kebudayaan.

“Maraknya media online pun, dalam sastra muncul istilah sastra cyber. Yaitu sastra yang ditulis di dunia maya, bisa Blog, Web, WA, BBM, dan sebaginya. Dengan media online karya sastra pun dapat dengan mudah diakses banyak orang. Media berkomunikasi, seperti media sosial selain memiliki dampak negatif seperti antisosial, juga memiliki dampak positif yang banyak bagi masyarakat jika bisa dimanfaatkan dengan baik,” tandasnya.(*)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Guru Besar Undip Bicara Tentang Media dan Kebudayaan di Universitas Muria Kudus "

Post a Comment