Ini yang Dilakukan Pemkab Tegal untuk Jaga Stabilitas Harga Telur

SEKITARPANTURA.COM,TEGAL– Dalam rangka menjaga harga telur dan daging di pasaran, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Tegal melakukan langkah pengurangan setting telur tetas (hatcing eggs) pada perusahaan pembibitan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (PT CPJF). Pengurangan tersebut dilakukan di Hatchery PT CPJF di Jalan Klonengan-Pejagan KM 1 Notog Desa Pakulaut, Kecamatan Margasari.

Kepala DKPP Kabupaten Tegal, IR Toto Subandriyo,MM mengemukakan, sudah beberapa bulan harga telur ayam dan daging ayam di tingkat peternak terpuruk. Harga telur ayam sempat mencapai titik terendah Rp 13.800 per kilogram. Harga itu jauh dari titik impas (break even point) Rp 16.500-Rp 17.000 per kilogram. “Harga  jual ayam di kandang juga anjlok hingga mencapai Rp 8.000 per kilogram, jauh di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP) peternak rakyat di kisaran Rp 18.500 per kilogram,” ujar Toto

Dijelaskan, permasalahan sistemik yang melingkupi industri peternakan unggas rakyat, utamanya peternakan ayam pedaging dan ayam petelur berpangkal dari melimpahnya produksi. Di satu sisi melimpahnya produksi ini merupakan sebuah keberhasilan dalam produksi telur dan daging ayam. Namun di sisi lain melimpahnya produksi akan mengancam kelangsungan usaha peternakan rakyat karena harga jual komoditas tersebut anjlok.

(Foto/Dinkominfo Provinsi Jateng)


“Selain dipicu melemahnya permintaan masyarakat, penurunan harga telur dan daging ayam disinyalir juga disebabkan banyaknya telur ayam siap tetas (breeding) di pasaran umum. Telur jenis ini diproduksi oleh industri perusahaan integrator yang sebetulnya hanya untuk memasok ayam umur sehari (DOC), bukan untuk dijual dan dikonsumsi langsung masyarakat,” jelasnya

Menurut Toto, berdasarkan analisa Tim Analisis dan Tim Asistensi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian akhir Maret 2017 lalu, secara nasional potensi produksi DOC Final Stock (FS) Broiler mencapai rata-rata 63.000.000 ekor/minggu. Jumlah itu dinilai terlalu besar dan sangat potensial menurunkan harga live bird broiler di bawah BPP. Untuk menjaga keseimbangan antara supply dan demand perlu dilakukan pengurangan produksi DOC FS Broiler sebanyak 5.000.000 ekor/minggu atau 8% dari total produksi secara nasional para pembibit FS Broiler.


“Atas dasar Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 3035/Kpts/PK010/F/03/2017 tanggal 29 Maret 2017 tentang Pengurangan DOC FS Broiler Ayam Pedaging, Ayam Petelur, dan FS Ayam Pejantan. Untuk tahap pertama telah dilakukan pengurangan sebanyak 262.800 butirtelur tetas atau setara 210.200 ekor DOC. Untuk tahap kedua sebanyak 150.000 butir telur tetas,” paparnya

Toto menambahkan, bersamaan dengan upaya pengurangan DOC FS Broiler tersebut PT CPJF menyerahkan bantuan telur sebanyak 15.000 butir sebagai bentuk CSR perusahaan dan telah didistribusikan ke berbagai panti asuhan di Kabupaten Tegal.

“Menurut evaluasi kami di lapangan upaya tersebut sudah mulai membawa hasil dengan terjadinya peningkatan harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak. Menurut prediksi kami harga akan kembali normal seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang datangnya Bulan Suci Ramadhan,” imbuhnya.(*)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ini yang Dilakukan Pemkab Tegal untuk Jaga Stabilitas Harga Telur"

Post a Comment