Mau Sukses Dalam Usaha Pembibitan Lele? Ini Tipsnya

SEKITARPANTURA.COM,PATI – Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, tentunya membutuhkan berbagai macam materi yang harus dipahami. Seperti bisnis pembibitan lele misalnya, yang membutuhkan banyak teori dan trik supaya tidak mengalami kegagalan maupun kerugian.

Hal tersebut diungkapkan oleh Jumadi, sekretaris Desa Margotuhu Kidul yang juga merupakan pengusaha pembibitan lele. Perangkat desa yang kini sukses menjalankan bisnis tersebut, dengan senang hati ingin memberikan tips untuk menekuni usaha pembibitan lele.

Menurut Jumadi, pertama-tama yang harus disiapkan adalah indukan yang unggul. ”Saya biasa membeli indukan lele jenis Sangkuriang yang terbukti tahan terhadap perubahan suhu, tahan terhadap penyakit, dan juga lebih cepat besar. Saya biasa membelinya dari Dinas Perikanan, karena kualitas indukannya lebih terjamin dan bersertifikat,” ungkapnya kemarin.

Ilustrasi/Istimewa


Adapun harga yang harus dibayar ketika membeli indukan lele dari dinas, yakni seharga Rp 750 ribu per paket. ”Itu mendapatkan lima belas indukan lele jenis Sangkuriang yang berkualitas. Lima diantaranya adalah pejantan, dan yang sepuluh adalah betina,” paparnya.

Setelah mendapatkan indukan, kemudian tinggal melakukan proses pengawinan. Caranya adalah dengan memilih indukan yang sedang matang gonat atau siap kawin. Ciri-cirinya adalah indukan tersebut perutnya agak buncit dan ada warna merah jingga di kemaluannya. Itu tinggal kita tempatkan satu kolam dengan yang jantan, dan ditutup pakai terpal.

”Esok harinya pasti sudah ada telur. Kemudian indukannya kita ambil. Selang 12 jam, telur di kolam akan menetas. Kita tunggu dua hari dua malam, lalu kita kasih makan cacing sutra yang kita beli seharga Rp 13 ribu per gelas. Pemberian makan cacing sutra berlangsung selama satu minggu. Setelah itu baru beralih ke pakan pelet atau biasa disebut trembel,” urainya.

Untuk memberikan pakan pelet pertama kali, Jumadi biasanya merendam pelet tersebut terlebih dahulu supaya usus bibit ikan lele tidak mengalami iritasi atau radang. ”Karena ususnya masih sangat kecil, jadi makanannya harus direndam dulu,” katanya.

Setelah diberi makan selama kurang lebih satu setengah bulan, bibit lele baru siap untuk dijual. Harga bibit lele di pasaran adalah Rp 120 per ekor. ”Kita pasarkan melalui media online juga sangat efektif. Atau kalau sudah punya jaringan tengkulak, akan jauh lebih mudah memasarkan bibi lele,” ujarnya.


Dalam perawatan bibit lele, Jumadi menyarankan, agar para pengusaha harus mewaspadai penyakit-penyakit yang berasal dari media kolam dan air, serta penyakit yang berasal dari makanan.

”Ketika kolam lele terkena air hujan, ya kita harus menabur garam saat itu juga. Satu kolam ukuran 2x3 meter membutuhkan sebanyak satu pak garam briket. Pemberian garam bertujuan supaya meningkatkan kadar PH air. Sebab, jika airnya asam, maka akan mengganggu kesehatan bibit lele. Air kolam harus diganti setiap tiga hari sekali,” ucapnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Mau Sukses Dalam Usaha Pembibitan Lele? Ini Tipsnya "

Post a Comment