Penemuan Siswa SMA PGRI 2 Kayen Berjaya di Ajang Internasional

SEKITARPANTURA.COM, PATI – Hasil penemuan siswa SMA PGRI 2 Kayen, Agung Kusuma Jaya yang berupa pelapis lambung kapal dari abu sekam rupanya turut menarik perhatian dari para juri dalam ajang bergengsi olimpiade sains terapan internasional MOSTRATEC 2018 yang digelar di Brazil pekan lalu.

Produk yang dibuat dari limbah sisa pembakaran batu bata itu dinilai memiliki nilai tambah luar biasa setelah dibuat pelapis lambung kapal. Di sisi lain, temuan itu juga diklaim bakal sangat membantu para pemilik kapal untuk meminimalkan kerusakan pada lambung kapalnya.

Sejumlah kelebihan itulah yang kemudian membuat para dewan juri tertarik untuk memasukkannya ke dalam daftar para juara. Agung terpilih mendapatkan juara ketiga di ajang bergengsi di bidang sains terapan tersebut.





Keberhasilan siswa kelas XI IPA SMA PGRI 2 Kayen itupun sontak menjadi kabar gembira. Pada saat kembali ke Pati pekan kemarin, ratusan siswa sekolah berikut tim marching band, maupun pasukan pembawa bendera merah putih turut tersebut menjemput dan mengaraknya keliling Kecamatan Kayen untuk merayakan keberhasilannya. Anggota Muspika Kayen juga datang untuk mengucapkan selamat atas prestasi tersebut.

Agung Kusama Jaya mengaku bersyukur berhasil membawa pulang medali dalam ajang bergengsi tingkat internasional yang digelar di Brazil tersebut. Padahal diakuinya dalam event tersebut saingannya tercatat cukup berat.

“Ada lebih dari 870 project yang disertakan dari 22 negara yang tersebar di seluruh dunia. Maka dari itu saat berhasil meraih juara ketiga sangat bersyukur. Padahal tim yang berasal dari Amerika, Jerman, dan Perancis begitu hebat-hebat,” ujarnya.

Dia mengatakan, dalam kejuaraan itu dia sengaja mengikutkan temuannya berupa pelapis lambung kapal dar abu sekam padi. Pasalnya dia mendapati banyaknya pemilik kapal yang mengalami kendala lantaran lambung kapalnya mengelupas.

“Dari situ saya mencari referensi untuk dapat menemukan solusinya. Hasilnya saya mendapati perlu ditambahkan filler dari silica abu sekam padi. Kami memilih abu sekam padi selain kandungan silicanya cukup tinggi, juga karena bahan bakunya cukup banyak di Pati. Karena selama ini hanya dibuang-buang saja,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala SMA PGRI 2 Kayen Surata mengaku begitu mengapresiasi prestasi yang diraih siswanya tersebut. Dia berharap prestasi yang diraih Agung bisa memotivasi siswa lainnya untuk terus mengembangkan potensinya.

“Kami bersyukur sejak 2013 memang selalu bisa tampil dalam ajang sains terapan internasional dan bisa dipertahankan hingga 2018 ini, meskipun masih ada sejumlah kendala seperti keterbatasan alat penguji tingkat tinggi dan harus mengujikannya ke ITS, Undip maupun di tempat lain yang memang memilikinya,” pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penemuan Siswa SMA PGRI 2 Kayen Berjaya di Ajang Internasional "

Post a Comment