Aparat Gabungan di Rembang Cek Kelaikan Angkutan

SEKITARPANTURA.COM,REMBANG-Ada pemandangan berbeda di kawasan terminal Rembang, Kamis (23/5) pagi. Sopir dan kernet bus antar kota antar provinsi (AKAP) bergantian buang air kecil, lantaran diminta oleh aparat gabungan yang sedang melaksanakan razia angkutan umum.

Hal tersebut itu dilakukan guna untuk memeriksa kesehatan para pengemudi saat menjalankan tugasnya. Khususnya saat menjelang arus mudik Lebaran tahun 2019.

Pada kegiatan operasi gabungan yang dilakukan oleh Polres Rembang, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan ini, para pengemudi ditekankan untuk selalu mentaati peraturan. Mengingat, mereka mengangkut penumpang dalam jumlah besar.

Foto / Istimewa


Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang AKP Roy Irawan mengatakan, menjelang mudik Lebaran, pihaknya rutin melakukan pengecekan surat-surat kendaraan, kelaikan kendaraan dan lain sebagainya.

"Tentunya untuk kelengkapannya kita cek, Dishub mengkroscek kelaikan kendaraan, Dinkes mengkroscek kondisi sopir, kernet. Apakah dalam kondisi fit atau kurang fit," jelasnya.

Adapun seringnya terjadi sopir dadakan mengemudikan armada bus untuk mudik, pihaknya mengimbau supaya para perusahaan transportasi bisa selalu memegang aturan terkait perekrutan para sopir.

"Terkait sopir pocokan,di mana seseorang dianggap mampu membuktikan dengan cara mempunyai  lisensi baik itu STNK, jam kerja (sopir) yang baik sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan itu tak masalah. Hanya saja, terkait sopir (dadakan) itu kita mengimbau supaya perusahaan transportasi bisa selalu mematuhi aturan yang ada," ujarnya.

Dinas Kesehatan Rembang menerjunkan 6 tenaga medis. Meliputi analis kesehatan, farmasi dan empat perawat.

"Yang kita tes meliputi, tensi darah, tes urine dan kondisi kesehatan lainnya. Sehingga kita menerjukan 6 personil," kata dr Teguh Kasi Pelayanan Kesehatan (Yankes) dari Dinkes Rembang.

Adapun jam terbang ideal bagi sopir untuk bus antar kota antar provinsi, waktu yang digunakan untuk mengemudi ditekankan selama 4 jam dalam sehari.

"Menurut Dinkes, waktu yang digunakan dalam mengemudi itu sekitar 4 jam sehari. Setelah itu ya harus diganti. Rata-rata jarak jauh memang mempunyai tensi darah yang tinggi," jelasnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Rembang Daenuri menambahkan, pengecekan ini dilakukan di semua angkutan sebelum arus mudik berjalan.

"Pengecekan, ini sasaran kita ada tiga unsur. Yakni administrasi meliputi SIM, buku uji, trayek, teknis visual meliputi rem, lampu, sedangkan pendukung meliputi kaca depan, spion dan lainnya," pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aparat Gabungan di Rembang Cek Kelaikan Angkutan"

Post a Comment