Sungai Tayu Alami Pendangkalan Akibat Banyak Warga yang Buag Sampah Sembarangan

SEKITARPANTURA.COM,PATI- Sungai di wilayah Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu yang menjadi hilir mudik perahu cukrik para nelayan, sudah lama mengalami pendangkalan. Bahkan saat ini, banyak nelayan yang tidak bisa melaut lantaran perahu kandas di pinggir sungai.

Bagaimana tidak, pada musim kemarau, kondisi air di sungai mengalami penyusutan. Sehingga perahu tidak bisa keluar dari dermaga yang berimbas pada kurangnya mendapatan para nelayan. 

Tidak hanya nelayan, para petani tambak di desa setempat juga merasakan langsung dampaknya. Sebab, air tidak bisa masuk ke tambak, sehingga petani tidak bisa memproduksi tambaknya. 

Kondisi Sungai Tayu yang dipenuhi sampah


"Itu kalau musim kemarau, kalau musim hujan yang kami hawatirkan justru limpasan air sungai ke pemukiman warga. Tetapi untuk aktivitas melaut, justru lebih baik saat musim hujan," kata Kepala Desa Sambiroto, Sulistiono. 

Ditambahkan pula, pendangkalan sungai Tayu ini yang pertama adalah persoalan sampah. Jalur sungai itu sendiri meliputi beberapa kecamatan, seperti Cluwak, dan Gunungwungkal. Sedangkan muaranya ada di Tayu. 

"Penyebab pendangkalan sungai yang paling utama memang banyaknya sampah. Kami juga sudah mengimbau kepada warga agar tidak sembarangan membuang sampah. Tetapi tetap saja ada sampah dari wilayah lain," imbuhnya. 

Tahun 2009 lalu, para nelayan juga sempat melakukan iuran untuk melakukan pengerukan sampah agar arus lalu lintas perahu bisa lancar. Tetapi, itu tidak berlangsung lama dan sungai kembali mengalami pendangkalan. 

"Pendangkalan ini sangat menghambat perekonomian para nelayan. Kami harap ada perhatian lah dari balai besar Semarang untuk mengatasi masalah ini," ungkapnya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sungai Tayu Alami Pendangkalan Akibat Banyak Warga yang Buag Sampah Sembarangan"

Post a Comment