Petani Terancam Gagal Panen Akibat Sungai Silugonggo Alami Intrusi Air Laut

SEKITARPANTURA.COM,PATI- Terjadinya intrusi air laut di sepanjang Sungai Silugonggo, membuat para petani di bantaran sungai tersebut resah. Sebab, mereka tidak bisa lagi memanfaatkan air sungai tersebut. Apalagi, kondisi tanaman saat ini sangat membutuhkan siraman air. 


Mashuri, salah seorang petani yang berada di sekitar Sungai Silugonggo mengatakan, intrusi air laut sudah terjadi sejak Juli lalu. Dan sampai saat ini, kondisi masih belum berubah. 


"Kalau terjadi intrusi, air tidak bisa dimanfaatkan petani. Kalau air dibuat untuk mengaliri tanaman, yang ada tanaman malah mati," katanya, Kamis (29/8/2019).


Sungai Silugonggo alami intrusi air laut


Untuk memgaliri sawah, saat ini para petani hanya memanfaatkan bendungan tadah hujan yang berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus. Itu pun tidak sepenuhnya bisa merata. 

Belum lagi apabila letak lahannya jauh dari bendungan. 

Tentu para petani membutuhkan pompa air dengan saluran yang panjang agar air sampaj ke lahan persawahan. 


"Kalau saat pengambilan air di bendungan, petani harus lebih cepat agar tidak ketinggalan dengan petani yang lain. Karena untuk irigasi juga rebutan," ungkapnya. 


Sementara data yang berhasil dihimpun, di kawasan Desa Banjarsari ada sebanyak 94 hektare lahan yang membantang di pinggir Sungai Silugonggo. Khusus untuk tanaman padi diperkirakan mencapai 40 hingga 50 hektare. 


"Untuk saat ini, tanaman padi memang sedang membutuhkan air. Kalau irigasi kurang, kemungkinan malah gagal panen," tutupnya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Petani Terancam Gagal Panen Akibat Sungai Silugonggo Alami Intrusi Air Laut"

Post a Comment