Mengenal Museum Kretek Kudus


Museum KretekKudus diresmikan pada 3 Oktober 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah Soepardjo Roestam.Berdirinya Museum Kretek Kudus ini, juga tak lepas dari idenya, yang berawal dirinya berkunjung ke Kudus. Dalam kesempatan itu, dilihatnya potensi kontribusi usaha rokok kretek dalam menggerakkan perekonomian daerah.

Museum yang berada di Jalan Getas Pejaten No 155, Kecamatan Jati,Kudus, berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare, dengan pembiayaan dari Persatuan Pengusaha Rokok Kudus (PPRK).

Keberadaan Museum Kretek ini sendiri, merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan sejarah kretek hingga proses produksi rokok kretek. Yakni, mulai dari pembuatan secara manual sampai menggunakan teknologi modern seperti sekarang ini. Museum Kretek merupakan satu-satunya museum rokok di Indonesia, bahkan di dunia.

Di sini,terdapat dokumen yang menceritakan bagaimana sejarah rokok kretek pertama kali ada. Adalah sosok H Jamhari yang pertama kali mempopulerkan kretek ke masyarakat. Ketika itu, dirinya menderita sakit dada yang mengakibatkan sesak nafas. Kemudian, dia mencoba mengoleskan minyak cengkeh pada dada dan punggungnya. Lalu, Jamhari juga mencoba dengan cara lain, yakni cengkeh yang sudah dirajang, dicampur dengan rempah-rempah dan ia linting menjadi batang rokok. Alhasil, rokok hasil racikannya ini mujarab, yang kemudian kabar tersebut menyebar ke masyarakat dan banyak permintaan yang datang padanya.

Banyaknya permintaan akan rokok racikannya, kemudian Jamhari membuat rokok dalam jumlah besar. Sejak saat itulah industri rokok terlahir.  Selanjutnya, karena rokok cengkeh yang dihisap tersebut menimbulkan bunyi ”kretek-kretek”, khalayak kemudian menyebut rokok tersebut sebagai "Rokok Kretek".

Di dalam museum ini juga, tersimpan 1.195 koleksi mengenai sejarah kretek di Kabupaten Kudus. Di antaranya dokumentasi kiprah sosok Nitisemito, yang merupakan pelopor pengusaha rokok. Pada saat itu, dirinya mendirikan Pabrik Rokok Bal Tiga.

Hal-hal yang dapat diteladani dari Niti Semito adalah seorang pribumi yang buta aksara, namun mampu mengelola perusahaan dengan jumlah karyawan mencapai 10.000 lebih pada masa itu (tahun 1906), belum termasuk karyawan sistem abon. Pertumbuhan industri kretek di Kudus kemudian berkembang pesat, ditandai dengan berdirinya Pabrik Kretek Goenoeng Kedoe, Tebu dan Cengkeh, Delima, Jangkar, Garbis dan Manggis, Sukun, Nojorono, Jambu Bol, Djarum dan lain sebagainya.

Di sini, juga terdapat bahan dan peralatan tradisional rokok kretek, foto-foto para pendiri pabrik kretek dan hasil produksinya, benda-benda promosi rokok di masa lalu hingga sekarang, termasuk diorama proses pembuatan rokok kretek. Selain menyimpan aneka koleksi tersebut, Museum ini juga memiliki aneka gerai rekreasi bagi berbagai kalangan. Berikut beberapa fasilitasnya :

Waterboom


Fasilitas ini akan memanjakan Anda sekaligus menguji adrenalin. Waterboom ini, terdapat tiga slide yaitu, spiral waterslide, torpedo waterslide serta manuver waterslide.


Ember Tumpah
Pesta air yang dipadukan dengan nuansa air tumpah, akan menambah keceriaan anak-anak Anda saat berkunjung ke Museum Kretek.


Mini Movie
Di sini, pengunjung akan disuguhkan film dokumenter berjudul Kudus Kota Kretek.Pengunjung juga  dapat menyimak sejarah Kudus sebagai penghasil kretek. Kapasitas tempat duduk 20 kursi cocok untuk dinikmati bersama keluarga.

Rumah Adat
Rumah adat Kudus yang disebut juga Oemah Pencu mempunyai nilai penting bagi sejarah di Kudus, karena keunikan dan gaya khas yang dimilikinya, dindingnya terbuat dari kayu jati pilihan dan diukir gaya khas tiga dimensi. Jumlahnya sangat terbatas dan jenisnya sangat langka, maka rumah adat Kudus ditetapkan sebagai benda cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan. Rumah adat Kudus memiliki 3 bidang ruang yaitu Joglo satru, Gedongan, dan Pawon. Rumah Adat Kudus bisa menjadi wisata edukatif untuk semua kalangan.
Untuk pengelolaannya, Museum Kretek berada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan PariwisataKabupaten Kudus.

Baca Juga : Sejarah Tradisi Bulusan

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengenal Museum Kretek Kudus"

Post a Comment