Pasar Kliwon Kudus Raih Penghargaan sebagai Pasar Rakyat Ramah Difabel

SEKITARPANTURA.COM,KUDUS-Kabupaten Kudus melalui Dinas Perdagangan mendapat apresiasi dari Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, dan berhasil meraih penghargaan terbaik kategori Pasar Rakyat Ramah Difabel. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dalam acara Peresmian dan Penyerahan Penghargaan Pasar Rakyat Indonesia, serta Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI di gedung Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Selasa (12/3) kemarin.


Penghargaan diperoleh berkat upaya Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus dalam mengelola dan mengembangkan Pasar Kliwon dengan baik. Selain itu, pasar grosir terbesar se-eks Karesidenan Pati tersebut, disebut sebagai pasar rakyat yang menyediakan barang yang terjangkau bagi masyarakat.


Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita dalam sambutannya mengatakan, prestasi ini diberikan, karena mampu menstabilkan harga dan menyediakan bahan pangan bagi rakyat. Pencapaian ini tentunya tidak lepas dari peran bupati/walikota serta dinas terkait yang telah bekerja keras.

Foto / Diskominfo Kudus


"Saya ucapkan terima kasih kepada kabupaten/kota seluruh Indonesia, yang telah bekerja keras mewujudkan ketersediaan bahan pangan sehingga stabilitas harga tetap terjaga dengan baik," ungkapnya.


Lebih lanjut, Lukita juga membahas keseriusan pemerintah dalam pembangunan dan perbaikan pasar rakyat. Dia menuturkan, bahwa Presiden Jokowi selalu menekankan bahwa pasar rakyat, merupakan urat nadi perekonomian. Sehigga, pembangunan dan perbaikan 5 ribu pasar rakyat di seluruh Indonesia telah dikerjakan. selama kurun waktu 2015 hingga 2018.


"Bapak Presiden selalu menekankan bahwa urat nadi perekonomian bermula dari pasar rakyat. Maka, Kemendag membangun dan merevitalisasi sebanyak 5 ribu pasar selama 2015 sampai 2018," imbuhnya.


Sementara itu, Presiden Joko Widodo menyoroti pasar rakyat yang kini harus mulai diberikan perhatian khusus. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan,  pemerintah daerah harus siap menghadapi persaingan pasar global, dikarenakan era digital yang sudah masuk di Indonesia. Dengan demikian, kabupaten/kota harus menyiapkan ekosistem online maupun ekosistem offline bagi pasar.


"Ini harus hati-hati betul. Kita harus siapkan ekosistem online dan offline. Kita perbaiki ekosistem offline agar siap menuju ekosistem online," ujarnya.


Presiden juga menyerukan, pemkab dan pemkot agar terus memantau pasar rakyat agar tetap menjadi pasar yang bersih, tidak becek, tidak berbau dan terdapat tempat parkir. "Jangan harap pasar rakyat jadi tujuan pembeli, kalau kriteria bersih, tidak becek, bersih dan terdapat tempat parkir tidak terpenuhi. Ini yang harus diperhatikan bupati/walikota," tegasnya.


Terpisah, Bupati Kudus Muhammad Tamzil didampingi Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti mengaku siap mendukung apa yang menjadi arahan presiden. Saat kunjungan ke beberapa pasar di Kudus, bupati selalu menekankan tentang kebersihan dan kenyamanan pasar serta keramahan terhadap penyandang disabilitas.


"Setiap kali kunjungan ke pasar, selalu saya tekankan ke Bu Kadinas agar selalu mengontrol pasar supaya bersih, tidak bau dan tentunya nyaman untuk pengunjung. Tentu, penghargaan ini harus kita jadikan untuk lebih semangat memperbaiki pengelolaan pasar di Kudus," pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Pasar Kliwon Kudus Raih Penghargaan sebagai Pasar Rakyat Ramah Difabel"

Post a Comment