Lomba Kothekan Lesung Meriahkan Festival Adat Samin

SEKITARPANTURA.COM,BLORA - Beragam acara digelar dalam rangka memeriahkan Gebyar Keberaksaraan dan Festival Adat Samin Kabupaten Blora 2018. Acara tersebut digelar di Kampung Samin, Dukuh Blimbing, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah,belum lama ini.

Beragam kegiatan digelar dalam acara tersebut, di antaranya Lomba Kothekan Lesung, Lomba Parikan, Lomba Membatik dan Lomba Menulis Aksara Jawa.

Lomba tidak hanya diikuti warga Sedulur Sikep (Samin) saja, tetapi juga diikuti ratusan warga belajar keaksaraan dari seluruh Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) atau Lembaga Pendidikan Keaksaraan se-Kabupaten Blora.

Lomba Kothekan Lesung/Istimewa


Panitia penyelenggara Nuril Huda mengatakan, lebih kurang 500 peserta ikut lomba memeriahkan acara Gebyar Keberaksaraan dan Festival Adat Samin Kabupaten Blora tahun 2018.

”Kegiatan ini dilaksanakan Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan SKB Blora. Di kampung Samin sebagai lokasinya,” katanya.

Ia menjelaskan, kampung Samin di Desa Sambongrejo adalah salah satu pusat pendidikan masyarakat dalam upaya pemberantasan buta aksara.

Masyarakat Samin yang sudah tua, yang dulunya belum bisa membaca dan menulis, dibawah bimbingan tokoh setempat, Pramugi Pawiro Wijoyo, kini telah melek huruf dan bisa menulis.

Tidak hanya itu saja, namun juga diajari kemandirian ekonomi dengan pelatihan membatik, pembuatan makanan ringan dan lainnya.

“Hal itu menjadi sumber pendapatan baru mereka selain bercocok tanam. Semua itu dilakukan dengan tetap mempertahankan budaya dan tradisi setempat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD DIKMAS) Jawa Tengah Djajeng Baskoro menyampaikan apresiasi kepada Sedulur Sikep (Samin) Sambongrejo.

Ia menilai warga Sikep setempat telah berpartisipasi aktif melaksanakan pembelajaran masyarakat, khususnya dalam pengurangan buta huruf, sekaligus melestarikan tradisi yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata budaya.

“Kemajuan zaman memang tidak bisa kita hindari, namun jangan sampai kemajuan itu merusak sendi kehidupan kita. Di sinilah perlu adanya edukasi masyarakat, dimana adat istiadat lah yang bisa memfilternya,” ujarnya.

Pramugi Prawiro Wijoyo, tokoh samin setempat mengemukakan, sebagai tuan rumah kegiatan mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara.

“Ini sekaligus menjadi spirit warga Sedulur Sikep untuk terus mengembangkan pendidikan masyarakat, tidak hanya pemberantasan buta huruf saja namun juga pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengenalan budaya tradisional,” jelasnya.

Hasilnya, kata Pramugi, yang dipertunjukkan pada acara seperti ketrampilan membatik, menulis aksara jawa, musik lesung hingga parikan jawa.“Jika dikemas dengan bagus akan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung,” terangnya. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lomba Kothekan Lesung Meriahkan Festival Adat Samin"

Posting Komentar