Petani Jagung di Rembang Minta Pemerintah Tak Impor

SEKITARPANTURA.COM,REMBANG-Petani Jagung di Desa Tegaldowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang menggelar panen raya, Rabu, (27/2). Selain kelompok tani setempat, anggota TNI juga dari jajaran Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Rembang turut hadir.

Ketua Kelompok Tani, Nyono mengatakan, jenis jagung yang ditanam adalah Bisi 18.  Untuk luas lahan tanaman jagung miliknya sendiri 2,5 hektare dengan produksi 8 ton per hektare.

Ia berharap, pemerintah tidak mengimpor jagung. Dengan harapan, harga jual bisa naik.

Foto / Istimewa


“Ini luas perkebunan 2,5 hektare dengan jagung jenis Bisi 18, berasal dari bantuan pemerintah dan swadaya petani. Ini harga jualnya Rp 2.200. Harapan kami pemerintah tidak mengimpor jagung agar harga jual bisa naik, “ ungkapnya.

Senada dengan suara petani jagung, Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Suratmin mendukung harapan petani agar pemerintah tidak mengimpor jagung. Rembang sendiri siap mendukung program pemerintah terkait swasembada jagung.

Ia menyebutkan, bahwa saat ini Rembang sedang memasuki musim panen jagung, khusus di Desa Tegaldowo ada 1000 hektare dan untuk luas lahan tanaman jagung di kabupaten Rembang saat ini mencapai 18 ribu hektare.

“Total lahan jagung mulai Oktober 2018 sampai Februari 2019 ini mencapai 18 ribu hektare. Dan yang sudah panen 5 ribu hektare, harga jualnya Rp 2.200, pipil kering panen memang mengalami penurunan dulu sempat Rp 2.500 dan Rp3.000,” ujarnya. 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Petani Jagung di Rembang Minta Pemerintah Tak Impor "

Post a Comment