Tidak Cuma Lewat, Mereka pun Ikut Belajar Bahasa Isyarat

SEKITARPANTURA.COM, PATI – Di salah satu sudut car free day Minggu (17/12/2017) terlihat ada hal yang menyita perhatian. Sejumlah orang di depan kantor Satlantas Pati nampak asyik mengobrol. Hanya, tak banyak suara yang diucapkan oleh orang-orang itu.

Rupanya mereka bercakap-cakap dengan memperhatikan gerakan tangan dari lawan mainnya. Ada yang nampak begitu ahli tapi ada pula yang terlihat masih nampak canggung. Namun semua nampak begitu ceria dalam berkomunikasi dengan bahasa isyarat tersebut.







Selain itu adapula seorang perempuan yang nampak begitu fasih dalam membaca Al Qur’an. Padahal kitab yang dipegangnya itu sekilas tidak tertulis dengan tinta. Rupanya yang dibaca itu adalah Al Qur’an dengan huruf braile.

Acara itu memang digelar Deaf Community Of Pati (Decop) untuk mempertemukan antara orang berkebutuhan khusus baik tuna netra, tuna wicara, dan tuna rungu. Meski begitu masyarakat umum bebas untuk mengikutinya. Bahkan mereka diajak untuk ikut mempelajari bahasa isyarat untuk tuna wicara dan tuna rungu maupun membaca dan menulis huruf braile seperti tuna netra.

Dwi Yulianto, pembina Decop mengatakan diharapkan dengan pengenalan bahasa isyarat itu nantinya masyarakat tidak canggung dan bisa berkomunikasi dengan luwes saat bertemu dengan tuna netra, tuna wicara, dan tuna rungu.

“Ini menjadi langkah agar mereka juga tidak hanya sekadar berkomunikasi dengan sesamanya saja tapi harus dengan seluruh masyarakat,” imbuhnya.

Dirinya pun mengaku cukup senang saat ini gerakan orang berkebutuhan khusus mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Bahkan dalam komunitas tersebut mereka juga mulai mengembangkan berbagai bakat dan ketrampilannya. Baik dalam berwirausaha, membuat kerajinan tangan hingga dalam kesenian seperti bermain pantomime.

“Kami sengaja hadir disini memang karena ingin menunjukkan kami ada,”imbuhnya.

Putri, salah satu perempuan tuna netra asal Kecamatan Kota mengaku cukup senang dengan kegiatan tersebut. Dia mengaku menjadi semakin banyak berkembang dan senang bisa mengajarkan tentang huruf braile pada orang lain.

“Harapannya dengan saling berbagi cerita seperti ini kedepan akan semakin banyak kepedulian. Seperti saat melihat kami yang tuna netra di jalanan, kami berharap bisa banyak yang peduli. Kalau ingin menyebrang jalannya misalnya kami berharap bisa dibantu,”imbuhnya.

Tak hanya itu Putri juga berharap pemerintah bisa membantu dalam menyediakan buku-buku braile. Dengan begitu nantinya bisa membantu orang-orang tuna netra untuk mendapat bahan bacaan.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Tidak Cuma Lewat, Mereka pun Ikut Belajar Bahasa Isyarat "

  1. Assalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini, Awal mula saya ikut pesugihan, Karena usaha saya bangkrut dan saya di lilit hutang hingga 900jt membuat saya nekat melakukan pesugihan, hingga suatu waktu saya diberitahukan teman saya yang pernah mengikuti penarikan uang ghaib dengan AKI SOLEHJAFFAR menceritakan sosok
    AKI SOLEHJAFFAR, saya sudah mantap hati karena kesaksian teman saya, singkat cerita saya mengikuti saran dari pak.aki saya harus memilih penarikan dana ghaib 1 hari cair dengan tumbal hewan dan alhamdulillah keesokan harinya saya di telepon oleh pak aki bahwa ritualnya berhasil dana yang saya minta 3Milyar benar-benar masuk di rekening saya, sampai saat ini saya masih mimpi uang sebanyak itu bukan hanya melunaskan hutang ratusan juta bahkan mampu membangun ekonomi saya yang sebelumnya bangkrut, kini saya mempunyai usaha di jakarta dan surabaya yang lumayan besar, saya sangat bersykur kepada allah dan berterimakasih kepada pak.AKI SOLEHJAFFAR berkat beliau kini saya bangkit lagi dari keterpurukan. Jika ada teman-teman yang sedang mengalami kesulitan masalah ekonomi saya sarankan untuk menghubungi ki sholeh jaffardi 085377783331 agar di berikan arahan Atau  KLIK DISINI

























    ReplyDelete